Senin, 29 April 2013

10 Gejala Infeksi Virus HIV Yang Sering Diabaikan

   Hingga saat ini Human Immunodeficiency Virus atau yang kita kenal dengan HIV masih menjadi penyakit mematikan dan belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Secara umum sulit sekali membedakan gejala infeksi virus HIV dengan penyakit lain. Bahkan pada beberapa kasus, keterlambatan diagnosa penyakit HIV bisa berujung pada kematian.

10-Gejala-Infeksi-Virus-HIV-yang-Sering-Diabaikan

      Virus HIV ditularkan melalui cairan tubuh seperti sperma, cairan vagina, atau transfusi darah. Virus ini hanya memerlukan waktu maksimal dua bulan sebelum masuk ke dalam tubuh dan menggerogoti sistem pertahanan tubuh kita.

     Antara 40-90 persen orang yang terpapar virus HIV pada awalnya akan mengalami gejala seperti flu yang dikenal dengan Acute Retroviral Syndrome disingkat ARS. Namun terkadang gejala HIV tidak dapat terdeteksi bahkan hingga beberapa tahun ke depan pasca terinfeksi virus HIV. “Karena HIV tidak dapat terdeteksi sejak dini dan apakah tubuh kita terpapar HIV atau tidak maka sangat direkomendasikan untuk melakukan tes laboratorium untuk mengetahuinya. Terutama bagi Anda yang gemar berhubungan seks dengan orang-orang yang berbeda,” ungkap Michael Horberg, MD, Direktur HIV/AIDS for Kaiser Permanente, di Oakland. 

Berikut 10 gejala umum virus HIV yang patut Anda waspadai
  1. Demam
       Demam ringan adalah gejala awal yang paling umum terjadi saat seseorang terpapar virus HIV. Demam ringan ini seringkali disertai dengan sakit tenggorokan, kelelahan yang ekstrim, dan pembekakan kelenjar getah bening.
    Demam adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh sebagai akibat dari masuknya virus HIV ke aliran darah dengan jumlah yang berlipat ganda.     
  2. Nyeri Otot
    Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-orang yang mengalami gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan seseorang yang telah terpapar virus HIV. Gejala ini seringkali diabaikan hingga paparan virus HIV benar-benar masuk ke tingkat yang mengkhawatirkan.
  3. Ruam Kulit
    Ruam bisa berupa bercak-bercak kemerahan pada kulit atau benjolan menyerupai jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-sembuh. Gejala ini akan muncul jika paparan virus HIV telah mencapai pada tingkat yang lebih parah.
  4. Mual, Muntah, dan Diare
    Antara 30- 60 persen pengidap HIV akan mengalami gejala singkat mual, muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap lanjut, gejala-gejala di atas juga bisa muncul sebagai efek samping dari terapi pengobatan.
  5. Berat Badan Turun Drastis
    Berat badan turun drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa tubuh telah terinfeksi HIV. Berat badan turun drastis bisa terjadi akibat diare atau kurangnya nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan makanan.
  6. Batuk Kering
    Biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit virus HIV, sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit ini semakin memburuk. Penggunaan obat batuk sekali pun tidak dapat meredakan batuk akibat paparan virus HIV.
  7. Perubahan pada Kuku
    Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku seperti penebalan, kuku melengkung, dan perubahan warna seperti kuku menghitam atau muncul garis coklat vertikal atau horisontal dipermukaan kuku.
    “Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi jamur seperti kandida. Mengingat penderita HIV mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, maka jamur tersebut bisa sangat mudah berkembang,” kata Horberg.
  8. Infeksi Jamur pada Mulut
    Infeksi jamur tak hanya menyerang permukaan kuku, tapi juga organ lain seperti mulut. Jika jamur sudah menginfeksi mulut, maka pengidap HIV akan sulit untuk mengunyah dan menelan makanan.
  9. Kebingungan dan Sulit Konsentrasi
    Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV. Selain mengalami kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat mempengaruhi memori dan masalah perilkau seperti mudah marah dan tersinggung. Gejala ini diiringi dengan menurunnya keampuan motoris tubuh seperti menjadi ceroboh, menurunnya kordinasi tubuh, dan bahkan hilangnya kemampuan untuk menulis.
  10. Herpes Genital
    Herpes genital yang terjadi pada penderita HIV umumnya tidak memiliki gejala yang khas. Namun luka yang muncul cenderung lebih besar dan lebih dalam. Penyakit ini lebih banyak menular melalui hubungan kontak kulit dengan penderita, terutama saat berhubungan seks. Umumnya gejalanya adalah timbul bintil-bintil di bagian luar alat kelamin yang bentuknya memerah dan membengkak.

Teknik Lompat Kijang

FASE LOMPAT KIJANG

         Lompat kijang dapat dibahagikan kepada lima fase seperti berikut:-1) fase penujuan, 2) fase meloncat ( hop), 3) fase melangkah ( step), 4) fase melompat (jump), 5) fasa pendaratan.

1. Fase Penujuan     
   Tujuan fase ini adalah untuk menghasilkan kelajuan mendatar yang maksimum bagi tiga fase berikutnya. Biasanya sebanyak 12-16 langkah adalah mencukupi untuk pelompat peringkat sederhana. Tegakkan badan bila menghampiri papan lonjak.

2. Fase meloncat ( hop)
    Fasa lompatan pertama ialah lakuan meloncat (hop), yaitu melompat dan mendarat pada kaki yang sama. Kaki yang terkuat sekali hendaklah digunakan pada fase ini. Semasa menghampiri papan lonjakan, pelompat itu tidak seharusnya mengurangkan kelajuan untuk melonjak tetapi menggunakan kelajuan yang telah di perolehi itu untuk meloncat seberapa jauh yang boleh. 
    
    Pendaratan kaki lonjak pada papan itu diawali oleh tumit dan diikuti oleh hujung kaki. Setelah keseluruhan tapak kaki menyentuh bumi, lonjakan dilakukan dengan mengangkat tumit terlebih dahulu diikuti oleh tolakan kuat darihujung kaki sehingga kaki itu terkedang lurus kedepan. Setelah melepasi papan lonjakan, kaki melonjak itu digerakkan ke depan dalam keadaan bengkok.

3. Fase Melangkah (Step) 
   Tapak kaki kiri ditolak sehingga kaki itu terkedang lurus. Pada masa yang sama lutut kaki kanan dibawa tinggi ke depan. Kedua-dua tangan diayun dengan kuat ke belakang untuk menggerakkan badan ke atas dan ke hadapan. Semasa berada di udara (yaitu fase penerbangan), kaki kanan yang berada di hadapan, diayun sedikit ke belakang (bengkok pada lutut) dan kaki kiri di gerak ke depan supaya berada dibawah badan.

   Kedudukan “kaki terbuka” (split) ini dikekalkan seberapa lama yang boleh. Sebelum mendarat, kaki kanan dibawa ke depan dan ianya menyentuh bumi. Semasa berat badan dipindahkan ke depan, kaki kanan sebenarnya menyentuh bumi sambil ia bergerak ke arah belakang. Ketika kaki kanan memijak bumi ianya dibengkokkan pada pergelangan kaki dan lutut. Kedua-dua tangan berada di belakang.

4. Fasa melompat (jump) 
    Kaki bebas, yaitu kaki kiri diayun kuat ke depan ( bengkok pada lutut).Kaki lonjak menolak dengan kuat disertai oleh ayunan tangan.Seterusnya teknik penerbangan lompat jauh seperti gaya bunting atau „ sail‟ boleh digunakan semasa berada di udara.

5. Fasa pendaratan.
   Kedua-dua kaki dan tangan diluruskan kedepan, badan condong ke depan untuk mendarat. Apabila tumit kaki mencecah pasir, kedua-dua lutut dengan segera dibengkokkan dan ayunan kedua-dua tangan diteruskan sampai ke depan. 

Minggu, 28 April 2013

Pengukuran Kelincahan
     Kelincahan diartikan sebagai kemampuan bergerak ke segala arah dengan mudah dan cepat. Untuk mengukur kelincahan seseorang, maka tes agility yang cocok untuk digunakan.  Orang yang mempunyai kelincahan tinggi memungkinkan orang itu bergerak ke segala arah degnan cepat dan mudah.
Beberapa contoh tes kelincahan, antara lain:
Tes ini untuk mengukur kelincahan seseorang.
Squat thurst
Tujuannya untuk mengukur kecepatan mengubah posisi tubuh.  Tes ini diperuntukkan anak laki-laki dan perempuan usia 10 tahun ke atas.
Dodging run
Tujuannya mengukur kemampuan mengubah arah dalam keadaan berlari.  Tes ini untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10 tahun hingga mahasiswa.
Right boomeray run
Tujuannya mengukur kemampuan mengubah arah dalam keadaan berlari.  Tes ini untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10 tahun hingga mahasiswa.
Pengukuran Kekuatan
   Untuk mengukur kekuatan dapat digunakan berbagai macam instrumen, tergantung pada bagian-bagian otot tubuh yang akan diukur.
Beberapa macam instrumen untuk mengukur kekuatan sebagai berikut:
Back and leg dynamometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kekuatan otot punggung dan tungkai.
Manometer
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur kekuatan mendorong dan menarik dari otot-otot bagian bahu.
Tensiometer
Tensiometer dapat digunakan untuk mengukur kekuatan pegangan tangan kiri dan tangan kanan.  Dalam pengukuran kekuatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran yang berdasarkan kontraksi isotonik, dimana kontraksi ini lebih menekankan pengukuran daya tahan lokal (pull up, sit up, dips, squat jump).  Sedangkan kontraksi isometrik akan menggambarkan kekuatan ‘murni’ dari otot-otot yang bersangkutan.
Pengukuran Daya Tahan
Daya tahan ternyata jauh lebih kompleks dari kekuatan, bahkan faktor kekuatan itu sendiri ada keterlibatannya dengan daya tahan otot lokal, seperti yang dibutuhkan oleh pendayung jarak pendek atau pemain tennis yang membutuhkan gerakan servis dan smas yang berulang kali selama lima set.
Latihan beban dengan repetition yang banyak akan menambahkan peningkatan daya tahan yang terjadi akibat pertambahan ukuran otot.
Untuk mengukur daya tahan lokal (muscular endurance) dikenal beberapa tes:
Chin up
Tujuannya mengukur daya tahan otot lokal bagian lengan dengan gelang bahu dengan gerakan mengangkat badan ke atas.  Tes ini hanya berlaku bagi anak laki-laki usia 10 tahun sampai mahasiswa.
Fixed arm hang
Tujuannya mengukur daya tahan lengan dan gelang bahu dalam posisi kedua lengan flexi menggantung.
Sit up
Tujuannya mengukur daya tahan otot perut, ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan usia 10 tahun sampai tingkat mahasiswa.
Squat jump
Tujuannya mengukur daya tahan lokal otot-otot tungkai.
Push up
Tujuannya mengukur daya tahan lokal lengan-lengan dan gelang bahu.
Pengukuran Kecepatan
Kecepatan gerakan dan kecepatan reaksi pemain sering dianggap sebagai ciri-ciri atlet berprestasi, yang jelas nampak dalam cabang olahraga yang membutuhkan mobilitas gerak yang lebih tinggi.  Seperti kecepatan lari seorang pemain sepak bola mengejar atau menggiring bola, kecepatan pemain softball berlari dari satu base ke base berikutnya.
Kecepatan umumnya diukur dengan lari menempuh jarak pendek.  Jarak yang melebihi 100 yard biasanya tidak dianjurkan karena tercemar oleh faktor daya tahan.  Lari lurus minimal berjarak 30 – 100 yard yang sering digunakan.
Pengukuran Kelentukan
Pengukuran kelentukan berkenaan dengan gerakan flexi dan ekstensi.  Oleh karena itu, kelentukan berpangkal pada luas gerak bagian tubuh di sekitar persendian tertentu.
Beberapa teknik mengukur kelentukan yang tergolong valid:
The modified sit dan reach test
Tujuannya untuk mengukur flexi dari pantat atau pinggul dan punggung juga elastisitas otot hamstring.
Bridge up
Bertujuan mengukur ekstensi spine.
Shoulder elevation
Bertujuan mengukur kemampuan ruang gerak bahu.
Side splits
Bertujuan mengukur ekstensi tungkai bagian bawah ke arah belakang ke samping.
Trunk extension
Bertujuan mengukur kemampuan tubuh berekstensi ke arah belakang.

Cara Menghitung Berat Badan Ideal

       Menghitung Berat Badan Ideal | BMI (Body Mass Index) - Berat badan adalah salah satu masalah yang sering di hadapi kebanyakan orang terutama oleh kalangan perempuan. Hal ini dikarenakan karena berat badan juga mempengaruhi penampilan seseorang. Selain itu berat badan juga mencerminkan status gizi seseorang. Seseorang dikatakan kekurangan gizi atau kelebihan gizi, hal ini bisa dilihat dari berat badan seseorang. Status gizi seseorang dapat dilihat dari perbandingan antara tinggi badan dengan berat badan seseorang. Berikut beberapa cara menghitung Berat Badan Yang Ideal.
Berat Badan Ideal Bayi (Anak 0-12 bulan)
Rumus = (umur (bln) / 2 ) + 4
Berat Badan Ideal untuk Anak (1-10 tahun)
Rumus = (umur (thn) x 2 ) + 8
Remaja dan dewasa
Rumus = (TB - 100) x 90%
Ibu Hamil :
Rumus = BBI + (UH x 0.35)
BBIH = Berat Badan Ibu Hamil
UH = Umur Kehamilan dalam Minggu
0.35 = tambahan berat badan kg per minggunya
Penjelasannya sbb:
BBI = (TB-110) jika Tinggi Badan diatas 160 cm
BBI = (TB-105) jika Tinggi Badan dibawah 160 cm
BBI = (TB-100) jika Tinggi Badan dibawah 150 cm
* TB = Tinggi Badan (cm)
BMI (Body Mass Index)
Banyak sekali manfaat menjaga berat badan ideal sepanjang hidup Anda. Berat badan ideal akan membuat penampilan kalian menjadi lebih menarik. Selain itu, berat badan ideal juga dapat mengurangi risiko terserang penyakit. Kelebihan berat badan atau obeksitas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti gangguan pernafasan, jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke serta gangguan hormonal. 
Salah satu cara sederhana dan paling umum digunakan untuk menentukan tingkat obesitas (tingkat kegemukan) seseorang adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). Dengan Body Mass Index, seseorang dengan dapat dikategorikan normal, kurus, atau gemuk. Nilai BMI dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sabtu, 27 April 2013

TRIPLE JUMP,HEP-STEP (LOMPAT JANGKIT)


        Saya melihat pada adik-adik angkatan 2012 yang mengambil mata kuliah atletik khususnya no lompat jangkit susah sekali untuk di pelajarinya, maka dengan video ini mungkin bisa membantu adik2 semua untuk memahaminya: dalam video ini bisa dilihat bagaimana cara latihan melompat dan bagaimana rangkaian gerakan mulai dari awalan, tumpuan pada saat melakukan takeoff, malayang sampai terakhir yaitu melakukan pendaratan (landing). SELAMAT UNTUK MEMPELAJARI. SEMOGA BERMANFAAT>

Jumat, 19 April 2013

Mengapa Manusia Perlu Pendidikan Jasmani ?

            Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan membawa dua kelemahan, yaitu sebagai makhluk hidup 1) paling tidak berdaya dan 2) paling tidak teratur dibanding makhluk hidup lain. Untuk memberdayakan manusia dan hidupnya menjadi teratur maka manusia perlu pendidikan, dan pendidikan yang pertama dan utama harus diberikan sejak dini atau sejak lahir adalah penjas Apabila hal ini tidak dilakukan dengan baik dan benar maka jangan mengharapkan keturunannya menjadi orang yang sempurna baik secara fisik maupun non fisik. Conrad yang dikutip oleh Willgoose (1986) dalam hal ini menyatakan bahwa, “Manusia dilahirkan, berjuang, kemudian meninggal”- suatu sejarah singkat kehidupan yang menarik. Katakuncinya di sini adalah “berjuang”. Hidup adalah perjuangan. Kemampuan seseorang dapat bekerja untuk mengerjakan sesuatu adalah sin qua non. Dengan ini seseorang dapat bekerja keras untuk mencapai kesenangan yang pasti. Hal ini dapat dicapai “tidak hanya duduk diam di tempat melainkan harus berjuang untuk meraihnya, tidak hanya menerima namun juga harus memberi, dan tidak dengan istirahat tetapi dengan bekerja.”. Dalam sejarah Olimpiade modern juga terkenal istilah, “Semoga di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”. Di dalam pepatah Arab juga terkenal istilah, “Di dalam akal yang sehat terdapat badan yang sehat”. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa untuk dapat berjuang seseorang harus memiliki jiwa dan raga sempurna. Hal ini akan dapat diwujudkan apabila setiap orang memahami fungsi pendidikan jasmani dalam ikut menentukan kualitas SDM yang tidak hanya unggul dalam bidang intelktual saja, namun didukung pula oleh keunggulan di bidang fisik, psikomotor dan sikap.

Rambutmu Bak Mayang Terurai

"Rambutmu bak mayang terurai". 

       Mungkin ini salah satu gombalan yang pria pernah katakan pada pasangan walaupun kita sebenarnya tidak tahu persis seperti apa mayang sebenarnya.
Mahkota bukan hanya milik para wanita. Alih-alih ingin menampilkannya menawan dengan memoleskan gel rambut, bisa-bisa justru menjadikannya tak perlu dipoles untuk selamanya karena telah mengilat dengan sendirinya (baca: botak).
Untuk mengobati ketakutan Anda akan hal ini, berikut kami sajikan cerita sekaligus fakta tentang kebotakan.

Rokok penyebab kebotakan? BENAR
       Penelitian di Taiwan menunjukkan bahwa pria Asia dengan kebiasaan merokok dapat mempercepat kebotakan.
"Merokok dapat mengacaukan folikel rambut, mengurangi sirkulasi darah dan hormon di kulit kepala dan menstimulasi produksi estrogen, hormon yang memerangi pertumbuhan rambut baru," jelas peneliti Tony Hsiu-Hsi.
Hal yang juga patut khawatirkan adalah jangan sampai asap rokok yang mengebul justru membuat rambut Anda memutih karenanya.

Kebotakan adalah gambaran awal masalah kesehatan? BENAR
         Dari penelitian yang diadakan oleh Harvard, diketahui bahwa pria dengan kondisi kepala yang botak pada bagian depan, memiliki kans 9 persen lebih banyak menderita gangguan jantung, sedangkan pria yang botak separuh memiliki risiko yang lebih tinggi, sekitar 36 persen.
Penyebabnya ada dalam fakta bahwa pria yang mengalami kebotakan memiliki lebih banyak hormon androgini. Dan ini adalah hal yang cukup memengaruhi peningkatan lemak di pembuluh darah.

Untuk setiap helai yang Anda cabut, akan tumbuh dua helai uban berikutnya? BENAR
        Ini agaknya benar. "Pencabutan uban dapat menyebabkan sobeknya folikel rambut," demikian ungkapan Boersma. Rambut uban yang Anda cabut memungkinkan tumbuhnya dua helai rambut berikutnya.
Tak ada salahnya kok, percaya diri dan dengan rambut putih ala Hatta Rajasa atau Adnan Buyung Nasution. Bukankah dengan ini Anda menjadi semakin terlihat cerdas?

Memakan remah roti akan menghasilkan rambut yang tebal dan penuh? BENAR
            Peneliti di Universitas Munster, Jerman, telah menemukan bahwa remah roti delapan kali lebih banyak mengandung antioksidan dibandingkan bagian lain dari roti yang utuh.
Dan antioksidan tersebut memang penting untuk aliran darah di kepala dan meningkatkan kadar melanin, hormon yang mampu membuat rambut Anda lebat, sehat, dan mudah diatur.

 Stres menyebabkan timbulnya ketombe? BENAR
          Jamur yang menyebabkan ketombe, selalu hadir di semua kulit kepala. "Tetapi ketombe akan muncul jika sistem imun tubuh Anda melemah," ujar Boersma.
Jamur akan semakin liar hingga mengakibatkan munculnya kotoran putih pada kulit kepala. Stres bisa menjadi salah satu alasan sistem imun melemah.

Garis keturunan ibu memengaruhi kebotakan? TIDAK BENAR
         Faktor gen memang memengaruhi, namun jangan lantas menyalahkan ibu Anda jika memang demikian. Gen ini juga bisa disebabkan oleh garis keturunan ayah. Jangan panik dulu! Jika ayah Anda botak seperti Bruce Willis, bukan berarti bahwa Anda akan mengalami kebotakan dini.
Kebotakan yang disebabkan oleh keturunan untuk saat inI sudah cenderung berkurang, penyebab lain justru lebih mencuat. Setelah membaca ini, kami persilakan Anda untuk menyampaikan kabar gembira pada anak lelaki Anda.

Pria botak terlihat lebih jantan? TIDAK BENAR
      Penyebab kebotakan sesungguhnya adalah karena keturunan, usia, dan hadirnya hormon testosteron. Penyebab yang terakhir ini memang akan menyebabkan kebotakan, namun hanya terjadi jika enzim testosteron berubah menjadi dihidrotestosteron.
Hormon ini justru memberhentikan peningkatan produksi rambut baru. Hubungannya masih di area atas tubuh Anda kok, bukan mengalir ke bagian bawah Anda.

Kebotakan adalah penanda kecerdasan? BENAR
        Ada hubungannya kecerdasan dengan kebotakan. Ini berkaitan dengan protein yang mendorong perkembangan otak.
Semakin tinggi peningkatan protein, maka akan semakin besar kebotakan. Silakan berkaca dan ukur intelegensia diri, 'Sudah cukup cerdaskah saya?'

Berdiri dengan kepala di bawah akan menstimulasi pertumbuhan rambut? TIDAK BENAR
      Di tahun 1980-an, pria disarankan untuk berdiri dengan kepala di bawah dengan tujuan memperbaiki sirkulasi darah, sehingga mampu memperbaiki pertumbuhan rambut.
Tetapi tidak ada bukti ilmiah yang cukup menunjukkan bahwa hal ini mempercepat sirkulasi darah ke kepala sehingga melancakan pertumbuhan rambut. Popularitas teori ini justru bersinkronisasi dengan jumlah penderita hernia.

7 Manfaat Olahraga

1. Olah raga mengurangi risiko penyakit

         Olah raga menjaga Anda dari berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan osteoporosis. Bila Anda sudah mengidap penyakit itu, berolah raga secara teratur akan membantu mengelolanya sehingga tidak berkembang membahayakan.
Olah raga bahkan mengurangi risiko stroke, sakit punggung bawah (LBP), kanker usus besar, kanker payudara, kanker paru dan endometrium.
Jogging, bermain tenis atau berenang bermanfaat mencegah stroke pada kaum pria. Sebuah riset baru menemukan bahwa pria yang berolah raga secara teratur dengan intensitas sedang dan berat lebih kecil kemungkinannya terkena stroke dibandingkan pria yang kurang aktif. Riset tersebut meneliti 3.298 orang dengan usia rata-rata 69 tahun yang tinggal di Manhattan Utara, New York. Pria yang berolah raga 63% lebih kecil kemungkinannya terkena stroke dibandingkan mereka yang tidak berolah raga (Neurology, 24 November 2009). Namun, olah raga tampaknya tidak memberikan dampak yang sama bagi kaum wanita.

2. Olahraga mengurangi stres

           Kegiatan fisik merangsang berbagai zat kimia dalam otak yang akan membuat Anda lebih bahagia dan rileks. Anda juga akan merasa lebih bugar, percaya diri dan terhindar dari depresi bila Anda berolahraga secara teratur.

3. Olahraga menjaga berat badan

           Melakukan kegiatan fisik membakar kalori dalam tubuh kita. Semakin intensif, semakin banyak kalori yang terbakar sehingga mengurangi timbunan lemak dalam tubuh. Tentu saja, Anda juga harus mengimbanginya dengan pola makan yang sehat agar lemak tidak kembali tertimbun dalam tubuh. Berat badan yang ideal sangat penting bagi kita agar tetap sehat dan panjang umur.

4. Olahraga meningkatkan energi

          Kegiatan fisik membuat sistem kardiovaskuler berjalan dengan baik, memperlancar jumlah oksigen dan sari makanan yang didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Akibatnya, Anda akan memiliki energi yang lebih besar untuk menjalani kehidupan Anda.

5. Olahraga membuat tidur lebih nyenyak

        Tukang becak, kuli bangunan dan penyapu jalanan tidak pernah mengalami insomnia! Lihatlah, mereka bahkan bisa tidur lelap di udara terbuka di tengah keramaian orang. Itu karena mereka selalu melakukan kegiatan fisik.
Berolah raga secara teratur membuat Anda tidur lebih mudah dan lebih lelap. Kualitas tidur yang baik pada gilirannya akan meningkatkan konsentrasi, produktivitas dan kualitas emosi Anda. Namun demikian, jangan berolah raga terlalu dekat dengan waktu tidur Anda sehingga justru membuat Anda sulit tidur.

6. Olahraga membuat gairah seksual Anda tetap membara

      Berolahraga secara teratur membuat wanita berusia lanjut tetap bersemangat menjalani kehidupan seksualnya dan menurunkan risiko disfungsi ereksi pada laki-laki. Tidak ada yang lebih merusak gairah seksual dibandingkan rasa lelah terus-menerus karena badan yang kurang fit.

7. Olahraga meningkatkan kualitas hubungan antar manusia

      Cobalah berolah raga bersama anggota keluarga Anda, misalnya pergi ke kolam renang atau bersepeda santai bersama. Keakraban di antara Anda akan meningkat. Anda juga bisa menggalakkan olahraga bersama di kantor dan lingkungan Anda untuk meningkatkan keakraban.

Kamis, 18 April 2013

Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga




Latar Belakang

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional.
Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetap pada siswa. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Pengertian pendidikan jasmani sering dikaburkan dengan konsep lain. Konsep. Itu menyamakan pendidikan jasmani dengan setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan keterampilan (skill development). 

Pengertian itu memberikan pandangan yang sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani yang sebenarnya. Walaupun memang benar aktivitas fisik itu mempunyai tujuan tertentu, namun karena tidak dikaitkan dengan tujuan pendidikan, maka kegiatan itu tidak mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara umum (general education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


         Bagaimanakah definisi pendidikan yang kita anut? Adanya perbedaan pengertian itu pendidikan jasmani dengan istilah-istilah lain seperti gerak badan, aktivitas fisik, kesegaran jasmani, dan olahraga hendaknya tidak menimbulkan polemik yang menyesatkan. Perbedaan pendapat itu sesuatu yang wajar, yang terpenting seseorang harus melakukan pembatasan pengertian yang dianut secara jelas dan konsisten apabila membicarakan atau menuliskan berbagai istilah itu sehingga tidak rancu.


     Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit olahraga diidentikkan sebagai gerak badan. Olahraga ditilik dari asal katanya dari bahasa jawa olah yang berarti melatih diri dan rogo (raga) berarti badan. Secara luas olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rokhaniah pada setiap manusia. 

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromoskuler, perseptual, kognitif, sosial dan
emosional.

 Pengertian pendidikan jasmani 

      Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional
  
     Pendidikan jasmani dan olahraga adalah laboratorium bagi pengalaman manusia, karena dalam pendidikan jasmani menyediakan kesempatan untuk memperlihatkan mengembangan karakter. Pengajaran etika dalam pendidikan jasmani biasanya dengan contoh atau perilaku. Pengajar tidak baik berkata kepada muridnya untuk memperlakukan orang lain secara adil kalau dia tidak memperlakukan muridnya secara adil.

       Selain dari pada itu pendidikan jasmani dan olahraga begitu kaya akan pengalaman emosional. Aneka macam emosi terlibat di dalamnya. Kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga yang berakar pada permainan, ketrampilan dan ketangkasan memerlukan pengerahan energi untuk menghasilkan yang terbaik. Pantas rasanya jika kita setuju untuk mengemukakan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga merupakan dasar atau alat pendidikan dalam membentuk manusia seutuhnya, dalam pengembangan kemampuan cognitif, afektif dan psikomotor yang behavior dalam membentuk kemampuan manusia yang berwatak dan bermoral.
  
Tujuan Pendidikan Jasmani
*      Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
*      Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
*      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
*      Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
*      Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
*      Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
*      Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
  
*      Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
*      Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
*      Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
*      Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
*      Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
*      Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung 
    Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

 Hakekat olahraga dan penjas 
        Filsafat olahraga, seperti filsafat lainnya, dalam olahraga ada beberapa konsep yang perlu dikaji dan dipahami secara mendalam. Konsep ini bersifat abstrak yaitu ‘mental image’. Walau kita tahu bahwa konsep ini abstrak, tetapi didalam konsep ini ada makna tertentu, walau perbedaan makna pada setiap individu berbeda-beda tentang ini.

  Konsep dasar tentang keolahragaan beragam, seperti bermain (play), Pendidikan jasmani (Physical education), olahraga (Sport), rekreasi (recreation), tari (dance).
  Bermain (play) adalah fitrah manusia yang hakiki sebagai mahluk bermain (homo luden), bermain suatu kegiatan yang tidak berpretensi apa-apa. 
  Dalam bermain terdapat unsur ketegangan, yang tidak lepas dari etika seperti semangat fair play yang sekaligus menguji ketangguhan, keberanian dan kejujuran pemain, walau tanpa wasitpun permainan anak-anak terlihat belum tercemar. Dalam bermain pendidikan etika yang ada tidak mengenal pada suatu ajaran tertentu, karena anak bermain tidak melihat sisi religius teman dan bentuk permainan, karena tidak ada aturan dalam hal religus dalam bentuk permainan, pendidikan etika disini yang membetuk manusia yang baik dan kritis, sehingga proses pemberian pembelajarannya lebih bersifat mengembangkan daya pikir kritis dengan mengamati realitas kehidupan.Seperti melihat harimau, maka anak akan meniru gaya harimau yang menerkam mangsa, simangsa sudah tentu adalah teman sepermainnya. Temannya akan berjuang mempertahankan dengan bergelut.
            Bermain dalam alam anak memberikan konsep anak bertanggung jawab terhadap permainan tersebut. Ketika terjadi “perselisihan” maka tanggung jawab anak terhadap permainan ini membantu dalam pengembangan moralnya.
            Olahraga (sport) yang merupakan kegiatan otot yang energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya (performa) dan kemauannya semaksimal mungkin, akan tetapi perkembangan teknologi memungkinkan faktor mesin menjadi techno-sport, seperti balap mobil, balap motor, yang banyak tergantung dengan faktor mesin.
  
Pengajaran etika dalam pendidikan jasmani
Kita telah menyadari bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah laboratorium bagi pengalaman manusia, oleh sebab itu guru pendidikan jasmani harus mencoba mengajarkan etika dan nilai dalam proses belajar mengajar, yang mengarah pada kesempatan untuk membentuk karakter anak.
Karakter anak didik yang dimaksud tentunya tidak lepas dari karakter bangsa Indonesia serta kepribadian utuh anak, selain harus dilakukan oleh setiap orangtua dalam keluarga, juga dapat diupayakan melainkan pendidikan nilai di sekolah. Saran yang bisa diangkat yaitu :
*      Seluruh suasana dan iklim di sekolah sendirii sebagai lingkungan sosial terdekat yang setiap hari dihadapi, selain di keluarga dan masyarakat luas, perlu mencerminkan penghargaan nyata terhadap nilai-nilai, kemanusiaan yang mau diperkenalkan dan ditumbuhkembangkan penghayatannya dalam diri peserta didik. Misalnya, kalau sekolah ingin menanamkan nilai keadilan kepada para peserta didik, tetapi di lingkungan sekolah itu mereka terang-terangan menyaksikan berbagai bentuk ketidakadilan, maka di sekolah itu tidak tercipta iklim dan suasana yang mendukung keberhasilan pendidikan nilai.
*      Tindakan nyata dan penghayatan hidup dari para pendidik atau sikap keteladanan mereka dalam menghayati nilai-nilai yang mereka ajarkan akan dapat secara instingtif mengimbas dan efektif berpengaruh pada peserta didik. Sebagai contoh, kalau guru sendiri memberi kesaksikan hidup sebagai pribadi yang selalu berdisiplin, maka kalau ia mengajarkan sikap dan nilai disiplin pada peserta didiknya, ia akan lebih disegani.
*      Semua pendidik di sekolah, terutama para guru pendidikan jasmani perlu jeli melihat peluang-peluang yang ada, baik secara kurikuler maupun non/ekstra kurikuler, untuk menyadarkan pentingnya sikap dan perilaku positif dalam hidup bersama dengan orang lain, baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam masyarakat. Misalnya sebelum pelajaran dimulai, guru menegaskan bila anak tidak mengikuti pelajaran karena membolos, maka nilai pelajaran akan dikurangi.
*      Secara kurikuler pendidikan nilai yang membentuk sikap dan perilaku positif juga bisa diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri, misalnya dengan pendidikan budi pekerti. Akan tetapi penulis tidak menyarankan untuk di lakukan.
*      Melalui pembinaan rohani siswa, melalui kegiatan pramuka, olahraga, organisasi, pelayanan sosial, karya wisata, lomba, kelompok studi, teater, dll. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut para pembina melihat peluang dan kemampuannya menjalin komunikasi antar pribadi yang cukup mendalam dengan peserta didik. 

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.
Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama


Kesimpulan
          Olahraga bersifat netral dan umum, tidak digunakan dalam pengertian olahraga kompetitif, karena pengertiannya bukan hanya sebagai himpunan aktivitas fisik yang resmi terorganisasi (formal) dan tidak resmi (informal). 

Pendidikan jasmani pada dasarnya bersifat universal, berakar pada pandangan klasik tentang kesatuan erat antara “body and mind”, Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional


DAFTAR PUSTAKA
Ikhwanuddin Syarif (ed). (2001) Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia baru,
70 tahun Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed. Jakarta: Grasindo, 2001.
Rusli Lutan (ed)., (2001) Olahraga dan Etika Fair Play. Direktorat
Pemberdayaan IPTEK Olahraga, Dirjen OR, Depdiknas, Jakarta: CV.
Berdua Satutujuan.

Sutan Zanti dan Syahniar Syahrun, (1993) Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta:
Dirjeb Pend. Tinggi.